43 research outputs found

    Pendidikan Teknologi Dasar Sebagai Alternatif Pendidikan Pra-Vokasional Di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

    Full text link
    Artikel ini membahas tentang program Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) bagi siswa-siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tujuannya adalah pengenalan program PTD kepada siswa-siswa SMP, supaya mereka mengenal teknologi sejak dini. Tujuan penyelenggaraan program PTD adalah: (a) mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan praktis bidang teknologi dalam kehidupan sehari-hari, (b) mengembangkan sikap yang tepat terhadap teknologi, (c) mengembangkan tenaga kerja dengan keterampilan praktis yang umum, dan (d) mempersiapkan pendidikan teknis dan pendidikan kejuruan. Adanya program PTD, sekolah merasa memiliki nilai tambah, minimal dari aspek fasilitas, sehingga diharapkan dapat menarik simpati masyarakat. Kelebihan lainnya dari program PTD adalah: (a) meningkatkan wawasan teknologi bagi peserta didik dan guru, (b) meningkatkan kreativitas dalam mengaplikasikan perolehan pembelajaran dan rasa ingin tahu terhadap prinsip kerja peralatan hasil teknologi. Kata

    Memotivasi Belajar Siswa SMK Dengan Penerapan Blended Learning Era Pandemic COVID-19

    Get PDF
    COVID-19 telah mengubah proses pembelajaran secara signifikan, karena sebagian lembaga pendidikan menerapkan secara online. Hal ini untuk memastikan keberlangsungan proses pembelajaran di sekolah. Banyak negara-negara yang mengambil keputusan untuk menutup sekolah dengan mengganti pembelajaran secara online. Hal ini dilakukan agar menghambat secara  laju bertambahnya kasus postif covid-19. Beberapa Sekolah Menengah  Kejuruan menerapka blended learning. Tujuan dari penelitian ini untuk  mengetahui motivasi siswa belajar dalam pembelajaran Gambar Teknik Mesin dengan penerapan blended learning. Metode dalam penelitian ini adalah deskriftif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 siswa. Teknik analisisnya mengunakan anlisis deskriptif.  Hasil penelitian: (1)  Motivasi intrinsik siswa dalam mengikuti pembelajaran Gambar Teknik Mesin secara blended learning dalam ketegori tinggi yaitu sebesar 71,80 %;  (2) Motivasi extrinsik siswa dalam mengikuti pembelajaran gambar teknik mesin secara blended learning dalam ketegori tinggi yaitu sebesar 57,75 %

    Improving Students' Learning Outcomes in Public Vocational High School by Implementing Problem-Based Learning with Scientific Approach

    Get PDF
    This study explored the effect of combining a scientific approach with problem-based learning on enhancing students' critical thinking skills. The scientific approach sought to direct learners to understand various materials scientifically from multiple sources. The quantitative study in the experimental design used the nonrandomized control group treated with pre-test post-test design. This study had 48 students who separated into two groups. The experimental group used a problem-based learning and scientific approach (PBL-SA), whereas the control group used a traditional learning approach. According to the findings, the average post-test score for the traditional learning group was 33.33, whereas the average post-test score for the PBL-SA group was 65.42. The traditional learning group had low scores, whereas the average achievement of students in the PBL-SA group increased from 42.08 to 65.42, indicating an improvement. The PBL-SA group outperformed the traditional learning group on the Basic Mechanical Engineering Design with a statistically significant difference

    PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUKSI INDUSTRI KECIL PANGAN BERBASIS UBI JALAR DI KOTA WISATA BATU

    Get PDF
    Abstrak. Pengabdian kemitraan masyarakat ini bertujuan untuk: (1) membuat dan mendesiminasikan unit mesin pencuci bahan baku (ubi jalar), yang diharapkan membantu mengatasi permasalahan proses produksi di industry kerajinan Carang mas Novita guna meningkatkan produksi industri; (2) melakukan pendampingan terhadap industry mitra dalam proses pengolahan bahan baku ubi jalar; (3) melakukan usaha-usaha agar terealisasinya manajemen administrasi usaha berbasis yang sesuai denga prinsip-prinsip manajemen yang benar; (4)meningkatan kualitas dan kuantitas produk berbasis potensi unggulan di Desa Rejoso, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Tujuan tersebut yaitu menjawab permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu pada proses produksi dan manajemen keuangan. Pada proses produksi, pencucian bahan baku masih manual dan belum ada sentuhan teknologi dalam produksinya, selain itu, manajemen keuangan belum mengikuti prinsip-prinsip manajemen keuangan yang benar. Hasil pada kegiatan ini meliputi: (1) desiminasi mesin pencuci ubi jalar kepada mitra; (2) produk carang mas lebih memiliki nilai jual lebih tinggi; dan (3) ketrampilan dan pemahaman masyarakat meningkat.Kata Kunci:  produksi industry, ubi jalar, kota wisata, kualitas produksi, peningkatan usaha

    PENGARUH KADAR DROMUS OIL DALAM MEDIA PENDINGIN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO BAJA ST 60 YANG MENGALAMI PROSES HARDENING TEMPERING

    Get PDF
    Baja St 60 adalah baja karbon sedang dengan 0,3-0,6% kadar karbon yang mempunyai kekuatan tarik 654 MPa. Proses hardening baja dilakukan untuk memperbaiki sifat mekanis baja yakni kekuatan yang dibutuhkan dalam dunia industri sebagai bahan pembuatan komponen otomotif dan pemesinan. Proses hardening yang dilakukan pada suhu 850 0C selama 40 menit dengan pendinginan cepat menggunakan variasi kadar dromus oil dalam media pendingin akan menghasilkan baja yang kekuatan tariknya tinggi tapi getas. Untuk mengurangi kegetasaan baja akibat proses hardening maka dilakukan tempering pada suhu 400 0C selama 60 menit didinginkan di udara. Tujuan dalam penelitian ini adalah; (1) mengetahui pengaruh kadar dromus oil 10%, 20%, dan 30% dalam media pendingin terhadap kekuatan tarik pada proses hardening tempering baja St 60; (2) mengetahui pengaruh kadar dromus oil 10%, 20%, dan 30% dalam media pendingin terhadap struktur mikro pada proses hardening tempering baja St 60. Data hasil uji tarik berupa nilai rerata ditampilkan dalam bentuk tabel dan histogram. Pengamatan struktur mikro menggunakan SEM dilakukan dengan membandingkan hasil foto struktur patahan baja St 60 sehingga dapat dianalisis mengenai struktur dan bentuk butiran masing-masing kelompok perlakuan. Hasil penelitian nilai rata-rata kekuatan tarik baja St 60 pada proses hardening tempering menggunakan kadar dromus oil 10% dalam media pendingin adalah 1560.986 MPa, dengan kadar dromus oil 20% adalah 1546.402 MPa dan dengan kadar dromus oil 30% adalah 1528.353 MPa. Hasil pengamatan struktur mikro SEM baja St 60 dengan kadar dromus oil 10% dalam media pendingin pada proses hardening tempering menunjukkan struktur patahan getas terdiri dari dominasi cleavage, spesimen menggunakan kadar dromus oil 20% menunjukkan struktur patahan ulet getas terdiri dari dominasi dimple tapi masih terlihat banyak cleavage dan spesimen menggunakan kadar dromus oil 30% menunjukkan struktur patahan ulet terdiri dari dominasi dimple. Pada penelitian ini, penemuan yang penting adalah bahwa baja St 60 dengan kadar dromus oil 20% dalam media pendingin pada proses hardening tempering memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan perpatahan ulet. Hal ini dapat dijadikan sebagai pedoman produksi bagi praktisi ilmu logam dan dunia industri

    PENGARUH PENGGUNAAN PASIR GUNUNG TERHADAP KUALITAS DAN FLUIDITAS HASIL PENGECORAN LOGAM PADUAN Al-Si

    Get PDF
    Abstrak. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan pasir erupsi Gunung Kelud terhadap kekuatan geser, kekuatan tekan, dan kekuatan tarik pasir cetak. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pasir erupsi Gunung Kelud terhadap fluiditas hasil pengecoran logam paduan Al-Si, serta mengetahui kekerasan permukaan dan cacat coran pada logam paduan Al-Si. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan model one-shot case study, dimana suatu kelompok sampel diberi sebuah perlakuan dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Dari desain tersebut akan diperoleh data berupa angka yang mudah diolah, maka untuk analisisnya menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kekuatan pasir cetak kondisi basah, kekuatan tekan dan geser tertinggi dimiliki oleh pasir cetak dengan pengikat bentonit 15% berturut-turut sebesar 8,7 N/cm2 dan 5,03 N/cm2. Kekuatan tarik tertinggi dimiliki oleh pasir cetak dengan pengikat bentonit 15% dan semen Portland 15% sebesar 0,7 N/cm2. Sedangkan pada kondisi kering, kekuatan tekan dan geser tertinggi dimiliki oleh pasir cetak dengan pengikat bentonit 15% berturut-turut sebesar 14,55 N/cm2 dan 6,5 N/cm2. Kekuatan tarik tertinggi dimiliki pasir cetak dengan pengikat lumpur panas Sidoarjo 15% sebesar 1,3 N/cm2. Fluiditas terbaik dimiliki oleh spesimen pasir erupsi Gunung Kelud dengan pengikat bentonit 15%. Data yang diperoleh dari foto makro menunjukkan bahwa spesimen pasir erupsi Gunung Kelud dengan pengikat bentonit 15% adalah yang terbaik yang hanya memiliki ukuran cacat lubang jarum yang paling kecil berjumlah ± 15 buah dan cacat struktur butir terbuka yakni ± 66 buah. Untuk kekerasan permukaan terbesar dimiliki oleh hasil cor dengan pengikat lumpur panas Sidoarjo 15% yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 125,7 HV.Kata kunci: pasir erupsi gunung Kelud, kualitas, fluiditas coran, dan logam paduan Al-Si

    URGENSI PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

    Get PDF
    The Urgency of Character Education Application in Vocational High School. Vo­­­­­cat­ional education as part of the education subsystem in Indonesia aims to pro­­du­­ce middle-level manpower. The competence factor becomes the main theme on re­­cruit­ing and developing workforce. One thing that is never be forgotten by ma­na­­­ger in the work environment is a person's character in addition to his experience, know­led­ge, and skills. Knowledge and skills can be learned, while the character education, which is extremely needed in the work environment, has less attention in the school. Ch­aracter edu­ca­ti­on is a process that never end. Character education is necessary for each in­di­vi­du­al to become a better person, being citizens, and become better citizens. To ge­ne­rate an em­­­ployee candidate with strong character, character education sho­uld be early implemented in vocational high school. Pen­­­­­­­didikan kejuruan sebagai bagian dari subsistem pendidikan yang ada di In­­­­donesia ber­­tujuan menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah. Faktor kompetensi men­­­jadi te­ma utama perekrutan dan pengembangan tenaga kerja. Satu hal yang tidak lu­­­put dari pengamatan para manajer di dunia kerja adalah karakter seseorang selain pe­­­­ng­a­la­m­an, pengetahuan, dan keterampilan. Pengetahuan dan keterampilan bisa di­pe­­­l­­ajari, se­mentara pendidikan karakter yang sangat diperlukan di dunia kerja masih ku­­­­­rang men­dapat perhatian dari sekolah. Pendidikan karakter adalah proses yang ti­dak per­nah berhenti. Pendidikan karakter diperlukan agar setiap individu menjadi o­rang yang le­bih baik, menjadi warga masyarakat, dan warga negara yang lebih baik. Un­­­­tuk meng­­­­­hasilkan calon tenaga kerja dengan  karakter yang kuat, pendidikan ka­rak­­ter se­ha­­­­­r­usnya diterapkan pada Sekolah Menengah Kejuruan sejak dini

    PENERAPAN INTEGRATED ORCHID FARM SEBAGAI SMART TECHNOLOGY DALAM BERTANI ANGGREK DI SIDOMULYO KOTA BATU

    Get PDF
    Badan Pusat Statistik kota Batu menyatakan bahwa Batu merupakan tempat budidaya tanaman terbaik di Jawa Timur. Salah satu jenis tanaman yang dibudidayakan adalah anggrek. Namun, dengan berkembang pesatnya kebutuhan tanaman hias selain anggrek, membuat habitat anggrek menjadi kurang terawat dan pertumbuhannya menjadi kurang optimal. Kelompok tani budidaya anggrek Sidomulyo merupakan mitra pada pengabdian ini. Permasalahan yang terdapat pada mitra adalah kurang diperhatikannya anggrek yang tumbuh di persawahan sidomulyo. Hal ini menyebabkan anggrek yang masih kecil tidak terawat dan rentan membusuk. Bentuk kurang diperhatikannya tanaman anggrek tersebut adalah tidak adanya waktu dan tenaga untuk mengurus tanaman anggrek seperti melakukan pengairan yang baik, pemupukan yang teratur dan pengusiran hama pada tanaman anggrek. Integrated orchid farm hadir sebagai solusi yang tepat untuk mengatasai permasalahan tersebut. Smart technology dikembangkan untuk membantu seluruh kebutuhan anggrek dalam beberapa aktivitas berupa pengairan, pemupukan dan pengusiran hama. Dengan demikian pertumbuhan anggrek dapat dilakukan secara optimal
    corecore